Kotapinang, InfoLabusel - Ketua Lembaga Pemantau Pembangunan dan Asset Republik Indonesia (LPPAS-RI) Labuhanbatu Selatan (Labusel) Abdullah MN Situmorang dan sejumlah masyarakat Kotapinang, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pengusutan terhadap Bappeda Labusel. Pasalnya ada dugaan korupsi penggunaan anggaran keuangan pemerintah daerah pada penyusunan Rencana Induk Sistim Pengolahan Air Minum (Rispam) dan anggaran penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan beserta penyusunan Rancangan Peraturan Perundang-undangan dan penyusunan aplikasi Sinrenbang TA 2015 senilai Rp1 miliar lebih.
Seperti dilansir hariansib.co, hal itu diungkapkan Abdullah pada Selasa (25/10), menanggapi berita koran SIB perihal dugaan korupsi dalam penyusunan 4 jenis pekerjaan di Bappeda Labusel yang disinyalir menggunakan program copy paste dari kabupaten lain.
"KPK kita minta segera mengusut penggunaan anggaran keuangan pemerintah daerah dalam kegiatan penyusunan Rencana Induk Sistim Pengolahan Air Minum (Rispam) dan anggaran penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan beserta penyusunan Rancangan Peraturan Perundang-undangan dan penyusunan aplikasi Sinrenbang yang anggarannya mencapai Rp1 miliar lebih dari APBD Labusel TA 2015 karena ditenggarai telah merugikan keuangan negara," ucap Abdullah.
Berdasarkan pemberitaan di media massa tambah Abdullah MN Situmorang, biaya penyusunan
anggaran tersebut jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
"Jika benar telah terjadi pembengkakan (mark-up) pada anggaran pekerjaan ke 4 jenis kegiatan pekerjaan yang ditenderkan Bappeda Labusel, perlu segera dilakukan pengusutan. Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan ke 4 jenis kegiatan Bappeda TA 2015 itu harus segera diperiksa dan diminta keterangannya termasuk anggaran senilai miliaran itu dialirkan kepada siapa penting sitelusuri, demi tegaknya supremasi hukum yang saat ini digelorakan pemerintahan Jokowi-JK," jelas mantan ketua ICMI Labusel ini.
Sebelumnya Kepala Bappeda Labusel Munir Tanjung ketika dikonfirmasi lewat pesan singkat terkirim ke nomor telepon selulernya tentang penggunaan anggaran Bappeda TA 2015, tapi tidak dijawab. Dilanjutkan dengan panggilan telepon ke nomor yang sama milik Munir Tanjung, tapi dia menjawab sedang ada acara. "Nanti sehabis acara saya telepon balik," jawab Munir singkat. Namun ditunggu hingga keesokan hari Munir tidak juga tidak dapat menjelaskan pada wartawan.
Tentang Penulis
The part time Blogger love to blog on various categories like Web Development, SEO Guide, Tips and Tricks, Android Stuff, etc including Linux Hacking Tricks and tips. A Blogger Template Designer; designed many popular themes.
Advertisement

Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment